Rabu, 22 Februari 2012

PENGOLAHAN


PENGOLAHAN BATUBARA
Setelah dilakukan penambangan, batubara kemudian diolah untuk memisahkannya dari kandungan yang tidak diinginkan, sehingga mendapatkan mutu yang baik dan konsisten. Biasanya pengolahan ini (disebut coal washing atau coal benefication) ditujukan pada batu bara yang diambil dari bawah tanah (ROM coal). Proses pengolahannya sendiri bisa berbagai macam, tergantung dari tingkat campuran dan tujuan penggunaan batu bara.
Batu bara yang langsung diambil dari bawah tanah, disebut batu bara tertambang run-of-mine (ROM), seringkali memiliki kandungan campuran yang tidak diinginkan seperti batu dan lumpur dan berbentuk pecahan dengan berbagai ukuran. Namun demikian pengguna batu bara membutuhkan batu bara dengan mutu yang konsisten. Pengolahan batubara juga disebut pencucian batu bara (“coal benification” atau “coal washing”) mengarah pada penanganan batu bara tertambang (ROM Coal) untuk menjamin mutu yang konsisten dan kesesuaian dengan kebutuhan pengguna akhir tertentu.
Batubara tersebut mungkin hanya memerlukan pemecahan sederhana atau mungkin memerlukan proses pengolahan yang kompleks untuk mengurangi kandungan campuran. Untuk menghilangkan kandungan campuran, batu bara terambang mentah dipecahkan dan kemudian dipisahkan ke dalam pecahan dalam berbagai ukuran. Pecahan-pecahan yang lebih besar biasanya diolah dengan menggunakan metode ‘pemisahan media padatan’. Dalam proses demikian, batu bara dipisahkan dari kandungan campuran lainnya dengan diapungkan dalam suatu tangki berisi cairan dengan gravitasi tertentu, biasanya suatu bahan berbentuk mangnetit tanah halus. Setelah batu bara menjadi ringan, batu bara tersebut akan mengapung dan dapat dipisahkan, sementara batuan dan kandungan campuran lainnya yang lebih berat akan tenggelam dan dibuang sebagai limbah.
Untuk menghilangkan kandungan campuran, batubara tertambang mentah dipecahkan dan kemudian dipisahkan ke dalam pecahan dalam berbagai ukuran. Pecahan-pecahan yang lebih besar biasanya diolah dengan menggunakan metode ‘pemisahan media padatan’. Dalam proses tersebut, batu bara dipisahkan dari kandungan campuran lainnya dengan diapungkan dalam suatu tangki berisi cairan dengan gravitasi tertentu, biasanya suatu bahan berbentuk mangnetit tanah halus. Setelah batu bara menjadi ringan, batu bara tersebut akan mengapung dan dapat dipisahkan, sementara batuan dan kandungan campuran lainnya yang lebih berat akan tenggelam dan dibuang sebagai limbah.
Pecahan yang lebih kecil diolah dengan melalui berbagai cara. Pertama adalah penggunaan mesin sentrifugal. Mesin sentrifugal adalah mesin yang memutar suatu wadah dengan sangat cepat, sehingga memisahkan benda padat dan benda cair yang berada di dalam wadah tersebut. Kedua, dengan menggunakan metode ‘pengapungan berbuih’. Dalam metode ini, partikel-partikel batu bara dipisahkan dalam buih yang dihasilkan oleh udara yang ditiupkan ke dalam rendaman air yang mengandung reagen kimia. Buih-buih tersebut akan menarik batu bara tapi tidak menarik limbah dan kemudian buih-buih tersebut dibuang untuk mendapatkan batu bara halus. Perkembangan teknolologi belakangan ini telah membantu meningkatkan perolehan materi batubara yang sangat baik.


PENGELOLAAN BATUBARA DENGAN TEKNOLOGI UNDERGROUND COAL GASIFICATION (UCG)

Underground Coal Gasification (UCG) merupakan teknologi pemanfaatan batubara dengan mengkonversikannya secara in-situ menjadi bahan bakar gas dan untuk penggunaan industri kimia lainnya. Proses UCG ini dilakukan melalui injeksi uap dan udara atau oksigen (O2) ke dalam lapisan batubara (coal seam) yang berada di bawah permukaan tanah melalui œsumur produksi(production well). Di lapisan batubara bawah tanah akan terbentuk rongga (cavity) dan terjadi proses gasifikasi dan proses kimiawi, di mana batubara tersebut akan terbakar dan menghasilkan gas. Gas ini kemudian disalurkan melalui pipa khusus ke permukaan tanah, di mana terletak instalasi pengolahan gas (gas processing). Sebagian gas dipergunakan sebagai bahan bakar stasiun pembangkit tenaga listrik dan sebagian lagi dipergunakan sebagai bahan sintesis (syngas) bahan kimia, seperti hydrogen, methanol atau bahan kimia gas lainnya (Anonim, 2004).

Hasil eksperimen penggunaan teknologi UCG pada tambang yang dangkal (shallow UCG, di bawah 500 meter), dari jumlah batubara sebanyak 20.000 ton dihasilkan gas sebanyak 55 juta meter kubik melalui proses pirolisis dan gasifikasi. Atau sama dengan 1 ton batubara menghasilkan 2.750 meter kubik gas dan angka ini merupakan angka moderat. Produksi gas sangat tergantung dari jenis batubara, kedalaman, akurasi pembuatan sumur produksi, efisiensi pengolahan gas dan kondisi lokal lainnya. Di Cina (Xinwen dan Shandong), dari tambang batubara Suncan yang mempergunakan teknologi UCG, mereka mampu memasok 20.000 meter kubik gas per hari untuk keperluan 10.000 rumah tangga dan industri dengan harga yang relatif murah daripada produk bahan bakar lainnya.

Keuntungan Pemanfaatan Teknologi Underground Coal Gasification (UCG)
Teknologi UCG merupakan teknologi ramah lingkungan yang tentunya akan membawa maslahat bagi umat manusia, hal-hal yang menguntungkan antara lain:
• Tidak adanya hal-hal negatif, seperti debu, kebisingan dan dampak negatif lainnya yang kasat mata di permukaan tanah.
• Risiko polusi air yang rendah di permukaan tanah
• Mengurangi emisi methan
• Minimnya pengelolaan kotoran dan bahan buangan lainnya
• Tidak adanya proses pencucian batubara
• Tidak perlunya tempat penumpukan dan transportasi
• Pemakaian ruang kegiatan yang kecil di stasiun pembangkit listrik
• Kondisi kesehatan dan keamanan (safety) yang baik

Di samping hal-hal sebagaimana disebutkan di atas, keuntungan dan manfaat lainnya adalah:
• Teknologi UCG tidak memerlukan investasi yang besar jika dibandingkan dengan penambangan konvensional
• Memungkinkan eksploitasi dan pemanfaatan batubara yang lebih besar
• Pemakaian gas dan produk-produk UCG dapat menggantikan gas alam dan minyak bumi yang depositnya mulai menurun.
• Gas produksi UCG akan mengurangi biaya operasional pembangkit tenaga listrik, biaya produksi per kWh hanya sebesar US$ 1,5 cent. Jauh lebih rendah jika dibandingkan biaya yang diberikan oleh IPP yang mencapai sekitar US$ 5,0 cent.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar