Rabu, 14 Januari 2015

Keunikan jepang

10 Fakta Unik Negara Jepang

Walaupun di kenal sebagai negara maju dan juga 'Macan Asia', ternyata jepang memiliki keunikan-keunikan yang umumnya merupakan kebiasaan mereka. Mungkin keunikan tersebut merupakan hal yang biasa bagi mereka, tapi tidak di indonesia.

Apa saja sih 10 keunikan negeri sakura tersebut :

1. Di perempatan jalan Kyoto, perempatan jalan yang kecil, tidak ada mobil sama sekali, tapi ada lampu merahnya, pejalan kaki selalu berhenti ketika lampu tanda pejalan kaki menunjukkan warna merah. Mereka santai saja, baca koran, ngobrol, ngerokok, dan kemudian jalan lagi ketika lampu sudah kembali berwarna hijau. Padahal tidak ada mobil yang lewat satupun. Mungkin kalau mereka melanggar peraturan juga tidak akan celaka.

2. Mereka tidak percaya Tuhan (mayoritas atheis), tapi mereka bisa disiplin dan taat sama peraturan. Mungkin karena itu negara mereka maju.

3. Bunga sakura adalah bunga yang spesial di Jepang, karena bunganya hanya tumbuh 2 minggu selama setahun. Ketika tumbuh, bunganya memenuhi seluruh pohon, tanpa daun. Setelah 2 minggu, tidak ada satupun bunga sakura, yang ada hanyalah daun-daun hijau, tanpa bunga, dan jadi tidak menarik lagi.

4. Sepeda tidak boleh dipakai boncengan, kecuali yang memboncengkannya berusia lebih dari 16 tahun dan anak yang diboncengkan berusia kurang dari satu tahun dan hanya seorang saja yang diboncengkan. Bila dilanggar, dendanya maksimal 20 ribu yen.

5. Di Indonesia, kita bakal dapat uang kalau kita menjual barang bekas kita ke toko jual-beli. Tapi di Jepang, kita malah harus bayar kalau mau menaruh barang kita di toko jual-beli. Itulah sebabnya kenapa orang Jepang lebih memilih meninggalkan TV bekas mereka begitu saja kalau mau pindah apartemen.

6. Sebelum bepergian, biasanya orang Jepang selalu mengecek ramalan cuaca. Dan 90% ramalan cuaca itu akurat. Itu sebabnya kalau ada orang bawa payung, pasti kita akan lihat orang yang lainnya lagi bawa payung juga. Dan perempatan Shibuya adalah tempat yang paling menarik ketika hujan, karena dari atas kita akan melihat lautan payung yang berwarna-warni.

7. Kalau naik eskalator di Tokyo, kita harus berdiri di sebelah kiri, karena sebelah kanan adalah untuk orang yang terburu-buru. Jangan sekali-kali berdiri di kanan kalau kita tidak langsung naik.

8. Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.

9. Di Jepang, angka “4″ dan “9″ tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomor kamar “4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”, sedangkan “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti “kurushii / sengsara.

10. Cara baca tulisan Jepang ada dua style : yang sama dengan buku berhuruf Roman alphabet huruf dibaca dari atas ke bawah, dan yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).

Kamis, 08 Januari 2015

Cantik namun tak indah

Kesia-siaan Karunia-karunia Roh yang Tanpa Kasih :

* 1 Korintus 13:1-3

13:1 LAI TB, Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
NKJV, Though I speak with the tongues of men and of angels, but have not love, I have become sounding brass or a clanging cymbal.
TR, εαν ταις γλωσσαις των ανθρωπων λαλω και των αγγελων αγαπην δε μη εχω γεγονα χαλκος ηχων η κυμβαλον αλαλαζον
Translit. interlinear, ean {jika} tais glôssais {dengan bahasa-bahasa/lidah} tôn anthrôpôn {manusia} lalô {aku berkata-kata} kai {dan} tôn aggelôn {malaikat} agapên {kasih} de {tetapi} mê {tidak} ekhô {aku mempunyai} gegona {aku telah menjadi} khalkos {gong tembaga} êkhôn {(yang) berbunyi} ê {atau} kumbalon {simbal} alalazon {(yang) berbunyi nyaring}

13:2 LAI TB, Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
NKJV, And though I have the gift of prophecy, and understand all mysteries and all knowledge, and though I have all faith, so that I could remove mountains, but have not love, I am nothing.
TR, και εαν εχω προφητειαν και ειδω τα μυστηρια παντα και πασαν την γνωσιν και εαν εχω πασαν την πιστιν ωστε ορη μεθιστανειν αγαπην δε μη εχω ουθεν ειμι
Translit. interlinear, kai {lalu} ean {jikalau} ekhô {aku mempunyai} prophêteian {karunia memberi pesan Allah (nubuat)} kai {dan} eidô {tahu} ta mustêria {rahasia-rahasia} panta {semua} kai {dan} pasan {semua} tên gnôsin {pengetahuan} kai {lalu} ean {jikalau} ekhô {aku mempunyai} pasan {semua} tên pistin {iman} hôste {sehingga} orê {gunung-gunung} methistanein {memindahkan} agapên {kasih} de {tetapi} mê {tidak} ekhô {aku mempunyai} outhen eimi {aku tidak berarti apa-apa}

13:3 LAI TB, Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
NKJV, And though I bestow all my goods to feed the poor, and though I give my body to be burned, but have not love, it profits me nothing.
[/color]TR, και εαν ψωμισω παντα τα υπαρχοντα μου και εαν παραδω το σωμα μου ινα καυθησωμαι αγαπην δε μη εχω ουδεν ωφελουμαι
Translit. interlinear, kai {dan} ean {jikalau} psômisô {aku mendermakan/ membagikan} panta {semua} ta {(barang-barang) yang} huparkhonta {menjadi milik} mou {ku} kai {lalu} ean {jikalau} paradô {aku menyerahkan} to sôma {tubuh} mou {ku} hina {supaya} kauthêsômai {agar aku dibakar} agapên {kasih} de {tetapi} mê {tidak} ekhô {aku mempunyai} ouden {sama sekali tidak} ôpheloumai {aku diberi faedah}
NIV, If I give all I possess to the poor and give over my body to hardship that I may boast, but do not have love, I gain nothing.
WH, καν ψωμισω παντα τα υπαρχοντα μου καν παραδω το σωμα μου ινα καυχησωμαι αγαπην δε μη εχω ουδεν ωφελουμαι
Translit. interlinear, kan {dan jika} psômisô {aku mendermakan/ membagikan} panta {semua} ta {(barang-barang) yang} huparkhonta {menjadi milik} mou {ku} kai {lalu} ean {jikalau} paradô {aku menyerahkan} to sôma {tubuh} mou {ku} hina {supaya} kauxhêsômai {agar aku mendapatkan kemuliaan} agapên {kasih} de {tetapi} mê {tidak} ekhô {aku mempunyai} ouden {sama sekali tidak}ôpheloumai {aku diberi faedah}

Karunia-karunia Roh tanpa kasih, adalah tidak berguna (sia-sia). Kita tentu memahami ini sebagai kenyataan mutlak dari kesia-siaan. Semua bahasa lidah, ucapan kenabian (nubuat), iman yang menghasilkan mujizat, bahkan pengorbanan diri mereka adalah hampa jika tanpa kasih menyertainya.

Seorang boleh berkata-kata dalam bahasa manusia yang normal, atau bahasa malaikat, namun jika tanpa kasih, hal tersebut dikecam sebagai kegaduhan saja yang mengacaukan, dan tanpa faedah. Bagaikan gong yang berkumandang dan bagaikan canang.

Kasih

Terimalah kasih. Berilah kasih. Terus ulangi demikian.