Selasa, 17 Januari 2012

latar belakang

latar belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agar dapat memindahkan material dari front kerja ke daerah pengolahan, perlu dilakukan pembongkaran terlebih dahulu. Pembongkaran material ini dapat dilakukan dengan mengeruk menggunakan alat berat maupun dengan melakukan peledakan. Jenis pembongkaran material dipilih tergantung kepada material yang akan dibongkar. Dalam melakukan pembongkaran material dengan melakukan peledakan, perlu diperhatikan geometri peledakan yang dipergunakan. Penentuan geometri peledakan dilakukan dengan perhitungan-perhitungan. Metode penentuan geometri peledakan yang sering dipergunakan adalah rumusan RL-Ash dan U, Langefors and B, Khilstorm. Perhitungan penentuan geometri peledakan ini perlu dilakukan karena dianggap merupakan hal-hal yang sangat mempengaruhi dalam kegiatan peledakan. Geometri peledakan tersebut berupa burden, spasi, kedalaman lubang tembak, steming, sub drilling, bahan peledak. Pada kenyataannya, penentuan geometri peledakan yang dilakukan dengan cara perhitungan ini sering kali diabaikan. Para juru ledak yang ditemukan dilapangan sering menggunakan teori coba-coba dalam menentukan geometri peledakan. Hal ini dilakukan tanpa mengabaikan pengalaman pada peledakan sebelumnya. Metode penentuan geometri peledakan dengan cara coba-coba terkadang lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan rumusan. Hal ini mungkin saja terjadi karena perhitungan geometri peledakan tidak diklasifikasikan berdasarkan jenis batuan tertentu dan mengabaikan bidang discontinitas. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud penelitian ini adalah :  Menentukan parameter-parameter yang mungkin mempengaruhi fragmentasi hasil peledakan.  Mengeksplorasi nilai-nilai korelasi antar faktor yang mempengaruhi hasil peledakan. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi fragmentasi hasil peledakan. 1.3. Perumusan Masalah Dalam melakukan pembongkaran material dengan cara peledakan, kerap terjadi perbedaan antara perencanaan dengan realita yang diperoleh setelah peledakan. Hal ini mungkin saja terjadi karena kesalahan individunya seperti salah perhitungan dalam menggunakan rumusan atau juga kesalahan juru bor saat melakukan pemboran. Atau mungkin juga kesalahan rumusan itu sendiri, karena rumusan tidak diklasifikasikan untuk jenis batuan tertentu dan mengabaikan bidang-bidang lemah yang terdapat pada front kerja. Maka dalam pencapaian fragmentasi yang diharapkan, perlu dilakukan analisa geometri peledakan yang dipakai. Untuk itu dalam penelitian ini dirumuskan beberapa masalah yakni; • Memilih faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi fragmentasi berupa burden, spasi, kedalaman lubang tembak, ketinggian jenjang, subdrilling, stemming, jumlah lubang tembak, jumlah baris, jumlah lubang tambahan dan kerapatan kekar. • Karena perbedaan satuan dari setiap faktor yang dianggap mempengaruhi fragmentasi, maka dilakukan pembakuan nilai. Pembakuan nilai dilakukan dengan mereduksi nilai tersebut kedalam bentuk Z. 1.4. Batasan Masalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi fragmentasi hasil peledakan dan nilai korelasi anatar faktor, penelitian ini dilakukan batasan sebagai berikut; - Penelitian ini dilakukan di front kerja Lubuk Bungin PT. Bukit Sunur, Bengkulu. - Masing-masing variabel diasumsikan sebagai variabel independent. - Nilai peledakan yang baik ditentukan berdasarkan ukuran fragmentasi. - Nilai korelasi yang dianggap mempengaruhi ≥ 0.75. 1.5. Metodologi Penelitian Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fragmentasi hasil peledakan, maka dilakukan metodologi penelitian sebagai berikut: 1. Memilih faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi fragmentasi hasil peledakan berdasarkan studi literatur maupun studi perpustakaan. 2. Pengumpulan nilai-nilai parameter yang dianggap dapat mempengaruhi fragmentasi hasil peledakan. 3. Menghitung nilai-nilai statistik dari variabel. 4. Mengelompokkan variabel-variabel yang dianggap mempengaruhi fragmentasi hasil peledakan. 5. Penghitungan skor baku, untuk menormalisasi data sehingga variabel-variabel tersebut dapat dibandingkan dengan yang lain. 6. Menentukan komponen utama yang mempengaruhi tingkat fragmentasi hasil peledakan. 7. Menganalisis komponen utama yang mempengaruhi tingkat fragmentasi hasil peledakan, berdasarkan hasil tersebut dicari nilai optimum yang masih dapat digunakan, sehingga dapat diketahui geometri peledakan yang optimum untuk meningkatkan produktivitas. ya Gambar 1.1. Gambar Diagram Alir Penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar