Minggu, 30 Desember 2012

PENGOLAHAN RLASH

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemindahkan material dari front kerja ke daerah pengolahan, perlu dilakukan pembongkaran terlebih dahulu. Pembongkaran material ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat maupun dengan melakukan peledakan. Jenis pembongkaran material dipilih tergantung kepada material yang akan dibongkar. Pembongkaran material dengan melakukan peledakan, perlu diperhatikan geometri peledakan yang dipergunakan. Penentuan geometri peledakan dilakukan dengan perhitungan-perhitungan. Metode penentuan geometri peledakan yang sering dipergunakan adalah rumusan RL-Ash dan U, Langefors and B, Khilstorm. Perhitungan penentuan geometri peledakan ini perlu dilakukan karena dianggap merupakan hal-hal yang sangat mempengaruhi dalam kegiatan peledakan. Geometri peledakan tersebut berupa burden, spasi, kedalaman lubang tembak, steming, sub drilling, bahan peledak. Pada kenyataannya, penentuan geometri peledakan yang dilakukan dengan cara perhitungan ini sering kali diabaikan. Para juru ledak yang ditemukan dilapangan sering menggunakan teori coba-coba dalam menentukan geometri peledakan. Hal ini dilakukan tanpa mengabaikan pengalaman pada peledakan sebelumnya. Metode penentuan geometri peledakan dengan cara coba-coba terkadang lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan rumusan. Hal ini mungkin saja terjadi karena perhitungan geometri peledakan tidak diklasifikasikan berdasarkan jenis batuan tertentu dan mengabaikan bidang discontinuitas. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud penelitian ini adalah : v Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas fragmentasi hasil peledakan. v Menetahui besarnya pengaruh masing-masing faktor yang mempengaruhi fragmentasi hasil peledakan. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan geometri peledakan yang seharusnya digunakan pada peledakan batuan andesit pada kuari arantiga utara dalam upaya mengoptimalkan hasil peledakan. 1.3. Perumusan Masalah Dalam melakukan pembongkaran material dengan cara peledakan, kerap terjadi perbedaan antara perencanaan dengan realita yang diperoleh setelah peledakan. Hal ini mungkin saja terjadi karena kesalahan operator, seperti salah perhitungan dalam menggunakan rumusan atau juga kesalahan juru bor saat melakukan pemboran. Maka dalam pencapaian fragmentasi yang diharapkan, perlu dilakukan analisa geometri peledakan yang dipakai. Untuk itu dalam penelitian ini dirumuskan beberapa masalah yakni; · Memilih faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi fragmentasi berupa burden, spasi, kedalaman lubang tembak, ketinggian jenjang, subdrilling, stemming, jumlah lubang tembak, jumlah baris, jumlah lubang tambahan dan kerapatan kekar. · Karena perbedaan satuan dari setiap faktor yang dianggap mempengaruhi fragmentasi, maka dilakukan pembakuan nilai. Pembakuan nilai dilakukan dengan mereduksi nilai tersebut kedalam bentuk Z. 1.4. Batasan Masalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi fragmentasi hasil peledakan dan nilai korelasi antar faktor, penelitian ini dilakukan batasan sebagai berikut; - Masing-masing variabel diasumsikan sebagai variabel independent. - Nilai peledakan yang baik ditentukan berdasarkan ukuran fragmentasi. - Nilai korelasi yang dianggap mempengaruhi ≥ 0.75. - Penelitian ini hanya bertujuan untuk menentukan tingkat pengaruh dari variabel peledakan terhadap pencapaian tingkat fragmentasi. 1.5. Metodologi Penelitian 1. Penelitian Primer Penelitian yang dilakukan dengan melakukan observasi (pengamatan) langsung di lapangan dan melakukan pengambilan data berdasarkan data lapangan seperti; · Diameter lubang tembak, kedalaman, sapasi, burden, stemming, sub-drilling. · Karakteristik bahan peledak. · Karakteristik batuan. · Fragmentasi hasil peledakan. · Kondisi bidang lemah 2. Penelitian Sekunder Penelitian sekunder dilakukan dengan mempelajari buku literatur, karya ilmiah, saduran, skripsi-skripsi yang ditulis sebelumnya dan menganalisis data perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan yang di analisa sehingga dapat menunjang penelitian yang dilakukan. Gambar 1.1. Gambar Diagram Alir Penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar